Kita harus menyadari adanya konspirasi jahat terhadap Islam, yang bersifat global dan tidak lagi regional, terutama di era kecanggihan teknologi informasi dan transportasi sekarang ini, yang membuat dunia ini seolah-olah telah menjadi satu kampung kecil saja, tanpa ada batas dan sekat.
Kita harus menyadari bahwa sekarang ini Islam adalah agenda besar (bahkan yang terbesar) dari pihak-pihak yang tidak menginginkan kebangkitan Islam. Apalagi, ketika mereka mendengar bahwa kita telah mendeklarasikan Abad 15 H ini sebagai Tonggak Kebangkitan Ummat Islam.
Kita harus menyadari bahwa sekarang ini Islam adalah agenda besar (bahkan yang terbesar) dari pihak-pihak yang tidak menginginkan kebangkitan Islam. Apalagi, ketika mereka mendengar bahwa kita telah mendeklarasikan Abad 15 H ini sebagai Tonggak Kebangkitan Ummat Islam.
Apa saja diantara bentuk konspirasi itu?
Pertama, menciptakan perpecahan di tubuh ummat Islam
Kita lihat perpecahan antara Sunni dan Syi’ah di Irak. Kita lihat perpecahan antara Fatah dan Hamas di Palestina. Konflik bersaudara di Afghanistan.
Kita harus sadar bahwa ada beberapa motif yang bisa merusak persatuan kita sebagai ummat:
Kecenderungan kita untuk berpecah-belah (dorongan syetan)
Adanya pihak luar yang menginginkan perpecahan diantara kita (kaum kafir)
Adanya musuh dalam selimut yang menginginkan kita berpecah-belah (kaum munafiq)
Kedua, melemahkan dan merusak ummat Islam dalam segala aspek kehidupan
Melemahkan dan merusak pemikiran kita : sekularisme, pluralisme, dekonstruksi aksiomatika agama
Melemahkan dan merusak keyakinan dan moral kita : berbagai proyek demoralisasi melalui sarana hiburan, film, mode, gaya hidup dan sebagainya. Mereka ingin kita hidup terlena sehingga lupa dengan permasalahan ummat ini. Mereka ingin kita lemah sehingga kita bisa berbuat apa-apa untuk keluar dari permasalahan ummat ini.
Melemahkan perekonomian kita : menjerat negeri-negeri muslim dengan hutang, mengeruk kekayaan di negeri-negeri muslim, melanggengkan kemiskinan di negeri-negeri muslim
Melemahkan kita secara politik dan secara militer. Bagaimana mereka sibuk mempermasalahkan nuklir Iran – yang sama sekali belum terbukti digunakan untuk persenjataan – sementara pada saat yang sama menutup mata terhadap pengembangan persenjataan nuklir oleh Israel, yang setiap hari membuat onar dan masalah.
Ketiga, melakukan propaganda busuk terhadap Islam
Dilakukan secara sangat massif pasca peristiwa runtuhnya gedung WTC
Secara aktif melakukan propaganda busuk terhadap ummat Islam dan ajaran Islam. Mereka berusaha menciptakan stigma di tengah-tengah masyarakat dunia bahwa Islam adalah teroris, ekstremis, dan berbagai label negatif lainnya. Padahal kita semua tahu bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, bahwa Islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Padahal kita tahu siapakah teroris yang sebenarnya. Siapakah yang selama ini senantiasa menyulut dan mengobarkan peperangan dan pertumpahan darah dimana-mana.
Mereka lakukan itu dengan berbagai bentuk rekayasa, dengan memanfaatkan hegemoni media yang mereka miliki, dan dengan memanfaatkan orang-orang yang bisa mereka manfaatkan.
Apa Yang Sekarang Harus Kita Lakukan dan Kita Kuatkan ?
Pertama, memperkuat persatuan ummat
Sudah bukan saatnya lagi sekarang ini kita bertengkar dan bertingkai karena perbedaan yang bersifat furu’ dan ijtihadiyah (qunut dsb), atau karena perbedaan dan fanatisme suku, golongan, dan organisasi. Saatnya sekarang kita harus merapatkan barisan (shaffan ka-annahum bunyanum marshush).
“Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali Allah dan janganlah berpecah-belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika kalian saling bermusuhan kemudian Allah mempertautkan hati-hati kalian maka kalian (sesudah itu) berkat nikmat-Nya menjadi bersaudara. Dan kelian (sebelumnya) berada di tepi jurang api neraka lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan kepada kalian ayat-ayat-Nya agar kalian mendapat petunjuk.”
“Dan orang-orang kafir menjadi pelindung satu sama lain. Jika kalian tidak melakukan (seperti yang mereka lakukan) niscaya akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.”
Orang-orang yang membenci Islam kini telah bersatu menjadikan kita sebagai common enemy (musuh bersama), apakah kita masih juga belum sadar? Dan masih terus berselisih diantara kita sendiri?
Kedua, memperkuat kualitas diri kita, secara individual sebagai pribadi muslim dan secara bersama-sama sebagai ummat
Secara pribadi, katakan “I am a muslim” dan kita konsisten dengan itu.
Secara bersama-sama, mari kita katakan “We are muslims” dan kita konsisten dengan itu.
Kita harus bangga menjadi muslim dan kita ikuti dengan konsistensi dalam menjalankan seluruh ajaran Islam.
Kita bentengi pemikiran kita dari berbagai bentuk pemikiran yang menyimpang dalam memahami Islam.
Kita kuatkan keyakinan dan aqidah kita : menjadi muslim yang taat dan penuh komitmen
Kita bangun dan kita jaga moral dan akhlaq kita dari berbagai serangan demoralisasi yang mengelilingi kita
Berusaha secara bersama-sama membangun kekuatan ummat, dalam aspek ekonomi, politik, militer dan sebagainya.
Ketiga, tidak mudah termakan oleh propaganda busuk yang berusaha mendiskreditkan Islam
Kita harus bersikap lebih selektif dan teliti dalam menerima berbagai informasi yang berusaha mendiskreditkan Islam dan ummat Islam. Kita tdk boleh mudah terprovokasi. Jangan percaya sebelum ada bukti!
“Hai orang-orang yang beriman. Jika datang kepada kalian seorang pendosa dengan membawa berita maka telitilah (berita itu) terlebih dahulu.”
Sudah bukan saatnya lagi sekarang ini kita bertengkar dan bertingkai karena perbedaan yang bersifat furu’ dan ijtihadiyah (qunut dsb), atau karena perbedaan dan fanatisme suku, golongan, dan organisasi. Saatnya sekarang kita harus merapatkan barisan (shaffan ka-annahum bunyanum marshush).
“Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali Allah dan janganlah berpecah-belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika kalian saling bermusuhan kemudian Allah mempertautkan hati-hati kalian maka kalian (sesudah itu) berkat nikmat-Nya menjadi bersaudara. Dan kelian (sebelumnya) berada di tepi jurang api neraka lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan kepada kalian ayat-ayat-Nya agar kalian mendapat petunjuk.”
“Dan orang-orang kafir menjadi pelindung satu sama lain. Jika kalian tidak melakukan (seperti yang mereka lakukan) niscaya akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.”
Orang-orang yang membenci Islam kini telah bersatu menjadikan kita sebagai common enemy (musuh bersama), apakah kita masih juga belum sadar? Dan masih terus berselisih diantara kita sendiri?
Kedua, memperkuat kualitas diri kita, secara individual sebagai pribadi muslim dan secara bersama-sama sebagai ummat
Secara pribadi, katakan “I am a muslim” dan kita konsisten dengan itu.
Secara bersama-sama, mari kita katakan “We are muslims” dan kita konsisten dengan itu.
Kita harus bangga menjadi muslim dan kita ikuti dengan konsistensi dalam menjalankan seluruh ajaran Islam.
Kita bentengi pemikiran kita dari berbagai bentuk pemikiran yang menyimpang dalam memahami Islam.
Kita kuatkan keyakinan dan aqidah kita : menjadi muslim yang taat dan penuh komitmen
Kita bangun dan kita jaga moral dan akhlaq kita dari berbagai serangan demoralisasi yang mengelilingi kita
Berusaha secara bersama-sama membangun kekuatan ummat, dalam aspek ekonomi, politik, militer dan sebagainya.
Ketiga, tidak mudah termakan oleh propaganda busuk yang berusaha mendiskreditkan Islam
Kita harus bersikap lebih selektif dan teliti dalam menerima berbagai informasi yang berusaha mendiskreditkan Islam dan ummat Islam. Kita tdk boleh mudah terprovokasi. Jangan percaya sebelum ada bukti!
“Hai orang-orang yang beriman. Jika datang kepada kalian seorang pendosa dengan membawa berita maka telitilah (berita itu) terlebih dahulu.”